RAKYATNEWS.CO.ID, PESAWARAN – Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) yang jatuh pada tanggal 15 Oktober dilakukan pada Pertemuan Air Sedunia (Annual World Water Week). Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri 14 Padang Cermin. Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran., Jum’at, (26/10/18).
Ketua TP.PKK Kabupaten Pesawaran Ny.Nanda Indira Dendi, SE.menyampaikan laporan pelaksanaan Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun di Kabupaten Pesawaran Tahun 2018.
Tujuan dilakukannya hari cuci tangan paai sabun agar kita mampu membudayakan mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan.
Selain itu juga, mampu melakukan cuci tangan dengan benar, paham waktu yang tepat dalam melakukan cuci tangan dan mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Tema Kegiatan Peringatan Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia Tahun 2018 “Tangan Bersih Kunci Hidup Sehat”
“Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah pilar kedua dari lima pilar yang ada pada program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), meskipun sederhana namun belum banyak yang mau membiasakan diri mencuci tangan dengan benar,”ungkapnya.
Padahal, kata Ny. Nanda kebiasaan mencuci tangan dengan benar dapat mengurangi resiko terjangkit penyakit diare dan mencegah penuralan penyakit yang lain seperti infeksi kulit penewmonia dan flu burung.
Dalam sambutannya Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona ST. menyampaikan dalam rangka Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia Tahun 2018 yang mengusung tema “Clean Hand A Recipe For Healt (Tangan Bersih Kunci Hidup Sehat)”.
Pemerintah Kabupaten Pesawaran menyambut baik serta menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Besar harapan saya adanya respon positif dari berbagai pihak dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas Kabupaten Pesawaran.
Salah satu tujuan dari kampanye ini adalah sebagai upaya peningkatan pembangunan fasilitas sanitasi disekolah. Menurut United Nations Childrens Funds (UNICEF), kurangnya akses air bersih mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran siswi perempuan disekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai. (rls/son)