RAKYATNEWS.CO.ID, LAMBAR – Memasuki awal tahun 2020 yang juga dibarengi dengan musim penghujan, berdampak besar bagi banyak petani cabai di kabupaten Lampung barat. Pasalnya, tak sedikit petani setempat yang mengalami kegagalan panen. Rusaknya tanaman dipicu karena musim penghujan yang mengakibatkan sebagian besar lahan petani kebanjiran.
Melihat kelangkaan bumbu dapur tersebut, mengakibatkan harga cabai merah di pasaran melonjak cukup drastis. Dalam kondisi normal yang dijual Rp.35.000 – Rp.40.000 per kilogram, saat ini harga cabai merah keriting mencapai Rp.60.000 perkilogram nya.
Kenaikan harga tersebut disebabkan karena hampir seluruh pedagang di pasar memasok cabai dari luar kabupaten. Sehingga mempengaruhi harga bahan sambal ini menjadi lebih mahal. Menurut keterangan Sultoni yang merupakan salah seorang pedagang pasar, melonjak nya harga cabai ini sudah berlangsung sejak sepekan lalu.
” Iya udah seminggu ini harga cabe merah keriting yang lagi mahal. Kalo harga normal paling sekitar Rp.40 ribu Sekarang naek drastis sampe Rp.60 ribu perkilo nya. Biasanya saya jualan sehari bisa abis 60 Kilo tapi sekarang paling cuma dapat 30 kilo,”ucap Sultoni, pedagang di pasar liwa
Selain pedagang dan petani, pembeli pun merasa keberatan atas kenaikan harga yang cukup tinggi ini. Namun karena cabai merupakan salah satu kebutuhan sehari-hari, banyak konsumen membeli dengan berat hati.
” Ya agak berat juga kalo kondisinya gini terus, tapi mau gimana lagi namanya kebutuhan ya terpaksa mau gak mau harus kita beli. Kalo harapan saya sih pengen harga cabe nya cepet turun,”tutur Resi , salah seorang konsumen dipasar
( Sam/ Eki )