Air Sungai Meluap,Belasan Rumah Terendam dan Tanaman Padi Terancam Gagal Panen

Wakil bupati Tanggamus meninjau langsung lokasi pasca banjir yang terjadi di kecamatan Wonosobo dan Kotaagung Barat. (Foto Wanda)

RAKYATNEWS.CO.ID,TANGGAMUS – Hujan deras sejak awal bulan November 2018 di kabupaten Tanggamus, membuat sungai disejumlah daerah meluap hingga berdampak merendam belasan rumah dan tanaman padi terancam gagal panen.

Seperti yang terjadi di pekon Umbar kecamatan Kelumbayan, pada Rabu (7/11) meluapnya sungai Way Umbar berdampak pada terseretnya sekitar 17 rumah penduduk yang tinggal tak jauh dari lokasi sungai.

Sekdes Pekon Umbar Safik mengatakan, ssmentara baru terpantau sekitar 17 rumah penduduk terseret arus sungai. “Untuk Korban Jiwa sendiri belum bisa di deteksi, di karnakan selain hujan yang terus mengguyur, akses Telekomunikasi dan Listrik pada saat itu padam total,” katanya.

Baca Juga :  Belasan Jurnalis Mendadak di Test Urine oleh Kapolres, Hasilnya Mencengangkan!

Sementara Darnalis salah seorang personil Taruna Siaga Bencana (TAGANA) setempat membenarkan adanya informasi dari Pekon Umbar terkena Banjir Bandang. “Memang benar informasi yang kami dapat juga melalui Telepon, adanya Banjir Bandang di Umbar telah menelan 17 Rumah yang di seret oleh arus. Yang jadi kendala kami Komunikasi terputus, sehingga kami tidak bisa menghubungi kembali yang di Pekon Umbar. Tapi tetap kami sesegera mungkin menanggapi informasi ini dan langsung turun kelapangan,” katanya.

Sementara, banjir juga pada Rabu (7/11) pagi terjadi di sejumlah wilayah pekon di kecamatan Wonosobo seperti di Pekon Lakaran, Banyu Urip, Dadirejo, Dadisari dan pekon Way Liwok.

Agus Riyadi warga Kecamatan Wonosobo mengatakan, banjir kelihatan besar mulai pukul 03.30 WIB, karena saat itu dia keluar rumah dan memantau tanaman padi di sawah miliknya. “Bila air tidak segera surut di khawatirkan akan merusak puluhan hektar tanaman padi yang mulai menguning di wilayah Lakaran, Banyu Urip, Wonosobo, Dadirejo, Dadisari serta Way Liwok,” kata Agus.

Baca Juga :  Dalam Sebulan, Satnarkoba Ungkap 14 Bandar Narkotika 

Sementara banjir juga terjadi di Pekon Bandar Sukabumi, Kecamatan Bandarnegri Semuong, sekitar 100 rumah terendam air, namun tak ada korban jiwa. Banjir mulai terjadi jam 5 subuh setelah hujan deras mengguyur hampir semalaman.

Warga di Pekon Bandar Sukabumi harus bekerja keras menyelamatkan barang-barangnya supaya tidak terendam air. BPBD Tanggamus juga diturunkan ke lokasi untuk menyedot dan membuang air menggunakan mesin pompa air. Air mulai surut siang hari.

“Air datangnya tiba-tiba jam 5 subuh, tahu-tahu sudah sampai setinggi lutut,” ujar Juriah warga setempat.

Di Dusun Bayur, Pekon Negarabatin, Kecamatan Kotaagung Barat, banjir menggenangi sejumlah rumah akibat luapan Sungai Way Belu. Ketinggian air mencapai hampir setengah meter.

Baca Juga :  Pelanggar Lalu Lintas Di Dominasi Tidak Pakai Helm

Pasca kejadian pemkab Tanggamus langsung melakukan reaksi tanggap bencana cepat. Dimana wakil bupati Tanggamus Hi. AM. Syafi’i, sejumlah kepala OPD pemkab Tanggamus meninjau ke lokasi banjir di kecamatan Wonosobo dan kwcamatan Kotaagung Barat.

Syafie menyampaikan bahwa Pemkab siap menurunkan alat berat untuk langkah normalisasi sungai yang ada di Kecamatan Wonosobo, dengan catatan sudah ada persetujuan dari warga setempat untuk melintasi lahannya, mengingat lokasi yang cukup jauh dari jalan raya dan sulit untuk dilalui alat berat.

Sementata untuk lokasi yang berada di Way Belu, untuk normalisasi skala ringan, Pemkab akan mengupayakannya, namun untuk skala besar harus berkoordinasi dengan Provinsi, karena sungai tersebut merupakan tanggung jawab Provinsi.

Syafie juga menghimbau kepada warga untuk tetap waspada, terutama yang kediamannya berada di bantaran sungai. “Masyarakat harus selalu waspada di musim penghujan ini. Agar terhindar dari resiko banjir yang terjadi,

Baca Juga :  Belasan Jurnalis Mendadak di Test Urine oleh Kapolres, Hasilnya Mencengangkan!
” himbaunya. (yun)