Disnakeswan Tubaba Gelar Kegiatan Sekolah Lapang

Tubaba–Upaya meningkatkan potensi ekonomi dengan strategi hilirisasi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, menggelar Sekolah Lapang Kelembagaan dan Pasca Panen.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Tiyuh (Desa) Candra Mukti, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT), Kabupaten Tubaba, pada Rabu (17/07/2024).

Kepala Disnakkeswan Tubaba Nazaruddin, mengatakan bahwa pelaksanaan Sekolah Lapang tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapasitas dan meningkatkan pengetahuan serta inovasi peternak atau pelaku usaha di kelembagaan kelompok tani ternak.

“Pada kegiatan hari ini kita turut mengundang beberapa narasumber, diantaranya direktur utama PT. Arta Agro Makmur Pemilik Metro Aqiqoh atas nama Heri Yusmargana dengan materi Kelembagaan Peternak. Kemudian, kita juga mengundang Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Lampung Nasrudin Salam untuk memberikan materi Teknologi Pasca Panen Peternakan. Selain itu, turut mengisi acara juga dari pihak Perbankan terkait materi tentang KUR Peternakan,” ujar Nazaruddin saat dikonfirmasi media.

Nazaruddin menjelaskan, total terdapat sekitar 65 peserta yang mengikuti kegiatan Sekolah Lapang tersebut, yang terdiri dari kelompok tani ternak Sapi 10 orang, kelompok tani ternak Kambing 10 orang, kelompok tani ternak Unggas 6 orang, kelompok tani ternak Lebah Madu 4 orang, pelaku usaha penjual bakso, sate, telur ayam ras, telur asin, peternak broiler, peternak dan ayam ras petelur 10 orang, penyuluh pertanian 3 orang, petugas IB dan Keswan 17 orang, serta Disnakkeswan Tubaba 5 orang.

“Kegiatan ini bukan kali pertama, pada awal tahun kita juga sempat menggelar Sekolah Lapang di Bidang Sarpras terkait bagaimana menggunakan dan mengembangkan teknologi pengolahan pakan. Sementara untuk kegiatan hari ini adalah kegiatan Bidang Bina Usaha dan Pasca Panen, dimana untuk fokus kegiatan adalah bagaimana caranya menumbuhkembangkan kelompok ternak di Tubaba mulai dari perencanaan, budidaya dan diakhiri dengan produksi peternakan,” jelasnya.

Baca Juga :  Tokoh Lampung Laporkan Pelecehan Suku Lampung

Menurutnya, sebagai upaya mengoptimalkan potensi ekonomi, para peternak saat ini sudah diarahkan untuk melakukan hilirisasi atau downstreaming, sehingga ternak-ternak yang dihasilkan tidak hanya langsung dijual dalam bentuk hewan ternaknya saja, tetapi ada tahap pengolahan produk dari bahan mentah menjadi barang yang memiliki nilai lebih tinggi dan siap dijual kepada konsumen akhir.

“Jadi misalnya ternak Sapi dipotong, kemudian diolah menjadi bahan makanan seperti Bakso, dan lain-lain. Jadi ini konsepnya hilirisasi,” tuturnya.

Nazaruddin menambahkan, dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat peternak, pihaknya juga siap membantu jika ada masyarakat peternak yang ingin meminjam modal usaha melalui KUR Perbankan dengan pinjaman maksimal 500 juta melalui kelompok ternak.

“Melalui Sekolah Lapang yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan manfaat luas khususnya bagi dunia peternakan di Tubaba. Dan untuk diketahui, Sekolah Lapang ini adalah program kegiatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tubaba tahun anggaran 2024, sehingga kita berharap para peserta dapat benar-benar menyerap materi yang disampaikan,” pungkasnya. (San)