RAKYATNEWS.CO.ID,KALIANDA– Sebagai upaya mengoptimalkan pemanfaatkan potensi lahan dan rawa yang tersedia, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengalokasikan Program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi) seluas 2.515 hektar di Kabupaten Lampung Selatan.
Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikutlura dan Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan Ir. Noviar Akmal dalam rapat koordinasi pelaksanaan optimalisasi lahan dan rawa yang berlangsung di Aula Kodim 0421 Lampung Selatan, Kamis (24/10/2019).
Rapat koordinasi itu dihadiri Kajari Lampung Selatan Hutamrin, SH, MH, Dandim 0421 Lampung Selatan Letkol Kav Robinson Oktavianus Bessie, Tim Konsultan dari Universitas Lampung, Danramil, camat serta gapoktan dari Kecamatan Palas dan Kecamatan Sragi.
Hadir sebagai narasumber dari Kementerian Pertanian RI dalam hal ini dihadiri perwakilan Direktur Lahan Fadli.
Noviar menjelaskan, program Serasi adalah upaya optimalisasi lahan pertanian di lahan rawa melalui perbaikan infratsruktur lahan dan air dengan prioritas kegiatan perbaikan tata air mikro, rehabilitasi atau pembangunan pintu air, pembangunan/pembenahan infrastruktur lainnya serta peningkatan kualitas/kesuburan lahan rawa.
“Tujuan program Serasi adalah meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan meningkatkan produktifitas serta meningkatkan partisipasi P3A/GP3A/Poktan/Gapoktan dalam pengelolaan lahan rawa,” kata Noviar saat memaparkan point kegiatan program Serasi tersebut.
Lebih lanjut Noviar menjelaskan, guna mendukung program Serasi, Kabupaten Lampung Selatan mendapat alokasi kegiatan optimalisasi lahan rawa seluas 2.515 hektar.
Rinciannya, di Kecamatan Palas seluas 2.059 hektar meliputi Desa Pulau Jaya, Bumi Restu, Bali Agung, Mekar Mulya, Bandan Hurip, dan Pulau Tengah. Sedangkan sisanya di Kecamatan Sragi seluas 456 hektar meliputi Desa Kuala Sekampung, Sukapura, dan Mandala Sari.
“Kegiatan Oplah Serasi ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2019 dan dapat langsung dimanfaatkan oleh petani pada musim tanam reneng, yakni pada bulan Desember 2019 sampai dengan Januari 2020 mendatang,” papar Noviar. Noviar menambahkan, mengingat singkatnya waktu pelaksanaan, pihaknya bersama jajaran Kodim 0421 Lampung Selatan serta konsultan dari Unila telah melakukan langkah percepatan, seperti menyampaikan usulan calon petani dan calon lokasi (CPCL) kegiatan.
Kemudian, mempersiapkan administrasi penyaluran bantuan pemerintah (Banpem) kepada gapoktan pelaksana, menyiapkan desain sederhana optimasi lahan rawa oleh konsultan perencana Fakultas Pertanian Universitas Lampung, serta sosialisasi kegiatan Oplah Serasi di kecamatand an desa lokasi kegiatan.
“Agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan alokasi waktu yang ada, tertib secara administrasi dan teknis di lapangan, serta dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningatan padi di Kabupaten Lampung Selatan, mohon arahan dari TP4D Kabupaten Lampung Selatan,” kata Noviar.
Kajari Lampung Selatan, Hutamrin mengatakan, kekompakan antar kelompok tani serta semua pihak terkait, merupakan modal keberhasilan percepatan pelaksanaan kegiatan Serasi tersebut.
Sebagai institusi yang memiliki fungsi pengawasan, pihaknya siap mendukung keberhasilan program Serasi di Kabupaten Lampung Selatan.
Hal senada pun disampaikan Dandim 0421 Lampung Selatan. Letkol Kav Robinson Oktavianus Bessie pun siap mengawal dan mendukung program Serasi tersebut agar memberikan hasil yang maksimal.
(Mad)