RAKYATNEWS.CO.ID, PANARAGAN – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Tahun Anggaran 2019 di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), diduga menjadi ladang bisnis bagi Oknum Pendamping Pamsimas.
Pasalnya, dalam program yang di jalan kan pemerintah ini. Guna, untuk meningkatkan akses layanan air minum dan, sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota.
Namun, sayangnya program tersebut diduga menjadi ladang bisnis oleh oknum pendamping Pamsimas tersebut, dengan menggiring para aparatur Tiyuh yang mendapatkan program tersebut untuk membeli produk pipa yang di bawa mereka untuk keperluan penyediaan air bersih dan sanitasi tersebut.
Menurut, beberapa Kepala Tiyuh mengatakan bahwa, walaupun berbeda beda pendamping di tiyuh ataupun kecamatan tersebut. Namun, tetap sama dengan cara menjual produk yang mereka arahkan kepada para aparatur tiyuh.
“Kami di jelaskan oleh Pendamping bahwa mendapatkan program Pamsimas tersebut. Namun, pada saat pengerjaan kami di arahkan oleh pendamping Pamsimas untuk memakai pipa paralon yang di bawa oleh mereka dengan merk Triliyun. Kualitas nya pun kami tidak paham bagai mana,”ungkapnya. Rabu 12/12/19.
Sedangkan, secara aturan seseorang yang telah di SK kan oleh Pemerintah melalui pihak ketiga untuk program Pamsimas, tidak di benarkan untuk mencari keuntungan di luar honorarium yang sudah di tetapkan untuk tugas mereka. Namun, hal itu tidak berlaku bagi pendamping Pamsimas wilayah Tubaba, mereka masih mencari ke untungan pribadi nya dengan berjualan pipa.
Sementara itu, Edi Zulkarnaen anggota Tim Pokja AMPL Kabupaten Tubaba mengatakan, sangat perihatin dengan tindakan oknum Pendamping yang telah melakukan praktik -praktik yang berlawan dengan aturan tersebut.
“Selaku putra daerah saya berharap dengan adanya bantuan dari Pemerintah Pusat ini, dapat berjalan dengan baik dan, di nikmati oleh masyarakat hingga puluhan tahun, sehingga manfaat bantuan bank dunia itu benar-benar di rasakan masyarakat kecil di pedesaan,”katanya.
Lanjutnya, Edi juga menghimbau kepada seluruh Aparatur Tiyuh dapat mengejakan kegiatan tersebut dengan profesional dan, mengutamakan kwalitas.
“Harapan saya kegiatan ini dapat berfungsi dengan baik, agar nantinya tidak di temukan kesalahan dalam pemeriksaan dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari yang akan menyangkut dengan Aparatur Tiyuh itu sendiri,”jelasnya.