Isu Penculikan di Tanggamus Hanya Berita Hoax

Gofar yang sempat viral di facebook dituduh pelaku penculikan, oleh polres Tanggamus dipastikan bukan penculik anak melainkan mengalami gangguan kejiwaan. (Foto Wanda)

RAKYATNEWS.CO.ID, KOTAAGUNG – Isu dugaan pelaku penculikan yang terjadi di Kecamatan Wonosobo kabupaten Tanggamus yang sempat viral di media sosial (Medsos) Facebook pada Selasa (30/11) lalu dipastikan Polres Tanggamus sebagai berita bohong (Hoax).

Kasat Reskrim AKP Devi Sujana, mengatakan bahwa isu penculikan khususnya yang terjadi di wilayah hukum Polres Tanggamus semuanya hanya berita bohong atau hoax.

“Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan hasilnya ternyata terjadi kesalah pahaman dari masyarakat disebabkan adanya rasa kekhawatiran dan ketakutan warga disebabkan oleh adanya isu pelaku penculikan anak di kabupaten Tanggamus,” katanya, Sabtu (3/11).

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan dan identifikasi sidik jari, didapatkan data bersangkutan yang selama ini di duga pelaku penculikam bernama Gopar (24) warga Kampung Kidalkam, Desa Sukasari Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Provinsi Banten. “Dari hasil identifikasi, kemudian Polres Tanggamus berkoordinasi dengan Polda Banten dan Polsek Cipanas, sehingga dapat diketahui orang tua Gopar bernama Marnan (50),” jelasnya.

Berdasarkan keterangan ayahnya kata kasat, bahwa Gopar saat pergi meninggalkan rumah dalam kondisi mengalami gangguan kejiwaan. “Yang bersangkutan pergi dari rumah sejak 3 tahun lalu dan setelah orang tuanya mendapatkan informasi anaknya diamankan Polres Tanggamus sehingga hari ini datang menjemput didampingi ketua RT, dengan membawa bukti diri berupa KTP dan KK yang bersangkutan,” terang kasat.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan disebabkan isu penculikan anak, Polres Tanggamus menghimbau masyarakat untuk tidak percaya isu yang merebak saat ini di media sosial. “Mohon jika ada yang mencurigakan segera di laporkan ke pihak kepolisian, jangan sampai warga melakukan hal-hal yang melanggar hukum,” himbaunya.

Sementara Marnan selaku ayah Gopar menuturkan bahwa memang benar anaknya telah mengalami gangguan kejiwaan bahkan sejak kurun waktu tahun 2011 dan telah dua kali namun juga pernah sembuh. Tetapi sekitar bulan Agustus 2015 penyakit anaknya kembali kambuh dan hilang tanpa diketahui jejaknya.

Baca Juga :  Pilkati Serentak, Polres Tuba Libatkan 135 Personil Amankan TPS

“Kumatnya, disebabkan ada dua hal, yang pertama pada saat SMP pernah dipukuli temannya sehingga tidak lanjut sekolah, kemudian setelah sembuh 2,5 tahun, anak saya berniat nikah namun pacarnya dinikahi orang lain sehingga kumat lagi,” tutur Marnan.

Hal itu juga dibenarkan Saefudin selaku ketua RT di Kampung Kidalkam, mengetahui warganya mengalami gangguan kejiwaan dan hilang karena rumahnya tidak jauh dari keluarga Gopar. “Rumah Gopar dekat sama saya, dia sebenarnya pekerja keras, kerjanya di saumil/gesek kayu, nah setelah ditinggal pacarnya menikah dia mulai oleng dan menghilang,” kata Saefudin.

Kesempatan tersebut, Marnan dan Saefudin mengucapkan terima kasih kepada Polres Tanggamus, Polsek Wonosobo yang telah mengamankan dan merawat Gopar. Serta kepada masyarakat Kecamatan Wonosobo yang tidak main hakim sendiri. “Terima kasih Polres Tanggamus dan Polsek Jajaranny, serta masyarakat yang telah mengamankan Gopar sehingga kami dapat bertemu kembali,” ucap keduanya. (yun)