Relawan Polres dan TNI Bhakti Sosial Pasca Tsunami

Berikut Laporan Relawan Polres Tanggamus di Pekon Kiluan Tanggamus RAKYATNEWS.CO.ID,TANGGAMUS – Relawan Gabungan Polres Tanggamus, TNI dan Unsur terkait melaksanakan bhakti sosial di lokasi terdampak gelombang tinnggi tsunami di Pekon Kiluan Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus, Selasa (25/12).

50 anggota relawan bencana Polres Tanggamus terbagi 2 tim itu dipimpin sekaligus 3 perwira meliputi Kasat Sabhara AKP Rohmadi, Kasat Resnarkoba Iptu Anton Saputra, SH. MH. dan Kapolsek Limau AKP Ichwan Hadi.

Dilokasi, tim bersama warga melakukan beberapa kegiatan dengan membersihkan puing-puing sisa gelombang tinggi di 3 dusun terdampang gelombang tinggi maupun membantu menyalurkan bantuan yang diterima warga pekon setempat.

Kasat Sabhara AKP Rohmadi mengungkapkan bahwa Polres Tanggamus melaksanakan bhakti sosial di Pekon Kiluan.

“Untuk itu kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab, Kodim dan instansi terkait untuk bekerjasama melaksanakan bhakti sosial di wilayah terdampak gelombang tinggi,” kata AKP Rohmadi mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si dilokasi Baksos, Selasa (25/12) sore.

Lanjutnya, dalam kegiatan tersebut, Polres Tanggamus menurunkan sejumlah relawan guna membantu meringankan beban warga. “Polres Tanggamus juga membuka satu posko didekat lokasi.

Ditambahkan Kasat, selain melaksanakan bhakti sosial Polres Tanggamus tentunya selalu memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak panik namun selalu waspada bencana susulan.

“Kami menghimbau masyarakat agar berkoordinasi dengan kepala pekon guna menjaga lingkungan serta mengantisipasi bencana susulan dan tentunya pemeliharaan Kamtibmas dilaksanakan secara bersama-sama,” pungkasnya.

Kepala Pekon/Desa Kiluan Kadek Sukrasena mengatakan bahwa pasca gelombang tinggi yang mengakibatkan seorang warganya meninggal dunia dan sejumlah kerusakan.

Walaupun saat ini kondisi air laut stabil namun warganya masih banyak yang mengungsi terutama ibu-ibu dan anak-anak, tentunya sebagai langkah antisipasi gelombang susulan. Sementara para pemuda dan dewasa tetap berjaga-jaga disekitar pantai.

Baca Juga :  Ketua DPC PDI-Perjuangan: Putusan MA Kebenaran Terjawab Sudah

“sekitar 200 KK atau 600 jiwa masih menungsi ditempat yang tinggi maupun rumah keluarga yang dirasa aman,” Kakon Kadek Sukrasena.

Lanjutnya, pihaknya bersama Polres Tanggamus dan Kodim melaksanakan gotong royong membantu meringankan warga pasca gelombang tinggi tersebut. “kami juga sudah melaksanakan gotong royong bersama Polres Tanggamus dan Kodim 0424 Tanggamus pasca bencana disekitar pantai,” ujarnya.

Kakon menerangkan bahwa saat ini warga terdampak gelombang tinggi membutuhkan sejumlah bahan pokok maupun peralatan.

“Warga terdampak pasca bencana tentunya bahan pokok, kemudian peralatan bayi juga termasuk terpal, namun ada beberapa yang sudah terpasang dipengungsian tapi masih dibutuhkan peralatan seperti itu,” terangnya.

Disinggung bantuan yang telah diberikan Pemkab Tanggamus, Kakon menegaskan bahwa sejak awal Pemkab Tanggamus sejak awal telah hadir memberikan sejumlah bantuan yang dibutuhkan dan Bupati juga telah hadir meninjau dan memberikan bantuan langsung.

“Siang tadi, Bupati bersama rombongan juga telah datang langsung guna meninjau dan memberikan bantuan pasca bencana ini. Namun untuk instansi penangulangan bencana sejak awal terjadi memang sudah terlebih dahulu datang,” jelasnnya.

Untuk itu, Kakon menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab dan seluruh instansi terkait yang telah bersama-sama membantu pasca bencana. Kepada Polres Tanggamus dan Kodim 0424 yang juga telah bersedia membantu membersihkan puing-puing pasca bencana.

“Kami juga berterima kasih kepad Polrea Tanggamus dan Kodim 0424 yang telah peduli kepada warga pasca bencan di pekon Kiluan,” ucapnya.

Sementara dalam kegiatan peninjauan di sejumlah pengungsian, Kasat Resnarkob Iptu Anton Saputra didampingi Kaur Bin Ops Sabhara Ipda Sutarto menyampa dan memberikan motivasi kepada sejumlah warga yang telah berkumpul sejak siang hari.

Misalnya di lokasi pengungsian tepatnya digerbang masuk pekon Kiluan, Warsinah mengatakan bahwa lokasi tersebut dirasa cukup aman selain berada di posisi tinggi juga rumah tersebut merupakan rumah anak perempuannya. Ibu 50 tahun itu menerangkan bahwa jika hari mulai gelap, warga akan berkumpul ditempat tersebut jumlahnya puluhan ditampung dirumah dan tenda yang berada di pinggir jalan.

Baca Juga :  Hasil Investigasi Tim Dugaan Malapraktik Tidak Di Publikasikan ke Publik Di Pertanyakan

“Gelombang tinggi di dusun Bandung Jaya sudah masuk kerumah saya, hal itu membuat saya trauma apalagi ada anak tetangga yang meninggal. Tinggi aer enggak merhatikan cuma pas masuk langsung lari aja,” kata ibu berkerudung itu.

Pemilik rumah Santi menerangkan bahwa jika siang hari rata-rata pengungsi merupakan keluarganya sendiri, namun jika sudah malam warga lain juga berbaur menjadi satu dirumah dan tendang disekitar rumahnya.

Ia juga berharap pemerintah dapat memberikan informasi se akurat mungkin terkait bencana tersebut. Sebab hal itu akan membuat warga menjadi lega dan tidak khawatir.

“Harapannya kepada pemerintah agar segera memberi kabar terkini sehingga masyarakat tidak khawatir,” harap ibu satu anak itu.

Ia mengaku untuk bantuan Pemkab Tanggamus telah diterima keluarganya yang terdampak bencana melalu Puskesmas Kelumbayan. “Dari puskesmas kelumbayan sudah dapat, untuk lainnya ya kalo ada pasti diterima,” pungkas IRT 24 tahun tersebut. (*//Fal)