RAKYATNEWS.CO.ID,PANARAGAN--Pembangunan rumah susun sewa sederhana (Rusunawa), yang hanya di peruntukan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) yang menggunakan APBN, dipastikan molor dari jadwal kontrak.
Proyek pembangunan Rusunawa dengan berkontruksikan tiga lantai yang menelan anggaran bernilai Rp11,8 miliar tersebut dipastikan tidak akan selesai dikerjakan rekanan tahun ini. Dengan pekerjaan bagian luar dan dalam gedung masih terlihat berantakan. Bahkan, pekerjaan dilantai tiga belum terpasang keramik, plapon, dan juga belum diplaster. Sementara dilantai satu dan dua juga masih belum seluruhnya selesai dikerjakan.
Proyek yang dikerjakan PT. Teguh Karya Sejati sebesar Rp11,8 miliar dengan nomor kontrak : 04/RSN/18.06/APBN/III/2018 dengan waktu pelaksanaan 240 hari tersebut bersumber dari APBN milik dinas Primkimta Provinsi Lampung.
Menurut, Agus Cahyono pengawas pelaksana tugas PT. Teguh Karya Sejati, Dia mengatakan untuk menyelesaikan pekerjaan finishing gedung tiga lantai tersebut rekanan masih membutuhkan waktu satu sampai dengan dua bulan kedepan.
“Mau disulap pake jin pekerjaannya gak akan selesai tepat waktu. Lihat saja masih banyak pekerjaan yang masih belum tersentuh,”kata dia saat ditemui dilokasi, Senin (31/12).
Agus beralasan molor pekerjaan tersebut karena lambatnya pekerjaan landclearing lokasi yang di lakukan pemkab setempat. Sehingga kata dia, mempengaruhi waktu pekerjaan rekanan.
“Kalau hambatan lain tidak ada, karena tukang yang kami pekerjaan hampir 60 orang,”ungkapnya.
Sementara itu, Heri selaku PPK kegiatan tersebut mengaku meskipun kegiatan tersebut belum selesai masih bisa dilanjutkan pada tahun berikutnya.
“Ada PMK-nya bisa dilanjutkan tahun depan dengan finalti pekerjaan satu per mil,”ujar singkat nya saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, Senin (31/12).
Selain pekerjaan provinsi tersebut, sejumlah kegiatan APBD perubahan 2018 Tubaba juga ada yang belum selesai dikerjakan rekanan diantaranya proyek drainase pasar Dayamurni dan Pembangunan tiga kantor OPD di Tiyuh Panaragan. Dua bangunan tersebut hingga sore masih terlihat dikerjakan rekanan dan dipastikan tidak selesai tepat waktu.(Der)