RAKYATNEWS.CO.ID,BANDARLAMPUNG-Macet. Hal ini yang kerap melanda kota-kota besar, tidak terkecuali Kota Bandarlampung. Salah satu pemicu kemacetan lalu-lintas, selain kian bertambahnya volume kendaraan baik roda dua dan roda empat, di kota tapis berseri ini adalah U-Trun (Putaran).
Nah, dalam mengatasi kemacetan berkepanjangan di persimpanhan jalan atau juga di U-Trun, Wakil Ketua I DPRD Kota Bandarlampung, Aderly Imelia Sari, mengusulkan agar kedepannya ada pembangunan underpass di setiap persimpangan jalan atau U-Trun.
“Ya kalau baiknya di bangun Underpass, karena lebih hemat biaya nya. Coba lihat deh, setiap putaran, U-trun, disitu pasti jadi biang macet lalu-lintas, di Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Pangeran Antasari, semua macet pasti di U-Trun, makanya saya punya usul kalau dana kita memungkinkan, kedepannya dibuat underpass saja, ini bisa mengurai kemacetan,” ujar Aderly Imelia Sari, Jum’at (3/10/2019).
Srikandi Partai Gerindra ini menjelaskan, kemacetan untuk kota berkembang seperti di Bandarlampung memang tidak bisa dihindari, karena setiap harinya volume Kebdaraan selalu bertambah, oleh karena itu, pihak legislator menekankan kepada Dinas Perhubungan dalam melakukan analisa dampak lalulintas (Andalalin) supaya mengkaji kedepannya juga.
“Kalau U-Trun nya di tutup, seperti du Jalan Pangera ln Antasari, contoh di depan Villa Citra, kan gak macet lagi, kalau masih ada dulu, macet berkepanjangan, hampir di jam-jam sibuk pagi-siang-sore selalu jadi langganan kemacetan, di depan Burger King, juga U-Trun nya harus di tutup permanen, karena potensi macet sangat jelas, apalagi di weekand, bisa macet total,” jelasnya.
Selain itu juga, ia menekankan Dinas Perhubungan (Dishub) pun harus menyoroti terkait Anasis Dampak Lalu Lintas (Amdalalin) di Burger King. “Titik macetnya memang di depan Burging King yang baru saja dibuka. Hal ini disebabkan pintu masuk berhadapan dengan U Trun, oleh karena itu harus ada penutupan U-Trun tersebut,” terangnya.
Nah, untuk penutupan U-Trun tersebut adalah solusi agar mengurangi kemacetan yang ditempat tersebut. “Andalalinnya harus dikaji kembali, apakah lahan parkirnya sempit, ataukah posisi drive-tru nya yang bisa menimbulkan kemacetan,” tandasnya.
(ron/son)