RAKYATNEWS.CO.ID, PANARAGAN – Tarmizi (45) warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat pelaku ekonomi kreatif mampu mengubah glondongan menjadi bahan furniture bernilai artistik.
Pelaku ekonomi di jaman era globalisasi saat ini harus di tuntut dapat berinovasi dengan kemampuan nya. Seperti halnya, yang di lakukan Tarmizi dan, kedua rekannya mengubah sisa-sisa kayu glondongan yang terendam di sungai dan, tanah selama puluhan tahun menjadi furniture yang bernilai seni.
Kerajinan kayu tersebut, ditekuni kedua pria itu sejak tahun 2018 silam, dan kini terus kebanjiran material dan orderan dari berbagai daerah, dengan kiriman kayu gelondongan hasil galian, dengan panjang rata-rata 2 meter dan berdiameter antara 0,8 hingg 1,5 meter.
Menurut, Tarmizi dirinya Bermodal mesin pemotong kayu (Serkel) dan alat pahat lainnya mampu mentransfer pemikiran nya ke bahan tersebut sehingga menciptakan Meja dan Bangku tebal yang disesuaikan dengan kondisi material kayu dalam bentuk ukiran nya.
“Kalau material bahan meja dan bangkunya cukup, bisa jadi 1 minggu, tapi kalau mau diukir dengan motif yang diinginkan biasa selesai 3 minggu,”ungkapnya. Sabtu 7/12/19.
Lanjutnya, dengan di bantu dua rekan nya Slamet dan midun yang bertugas sebagai operator mesin potong dan poles, mengakui, untuk merakit satu set meja dan bangku hanya memerlukan waktu 1 hari.
“Kalau merakitnya saja cukup mudah, hanya 1 hari bisa 2 set bangku dan kursi yang jadi, yang lama itu bagian finishingnya apalagi kalau pemesan minta bahan nya diukir,”jelasnya.
Diruang kerja berukuran 15 meter persegi, Tarmizi dan kedua rekannya memproduksi karyanya di lokasi samping RSUD Tubaba. Tiyuh Panaragan dan, saat ini telah memproduksi belasan set meja santai, dengan ukuran yang bervariasi, sedangkan untuk harga per set dibandrol 2 juta hingga puluhan jutaan.
(Der)