Tulang Bawang Barat – Inspektorat Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Dalami dugaan anggaran perawatan kendaraan dinas (Randis),merk Chevrolet milik Dinas Perhubungan (Dishub), yang di duga fiktif.
di sampaikan Inspektur Perana Putera melalui Pembantu Khusus (Irbansus) V, Muslim, saat ditemui di ruang kerjanya Senin,( 22/1/2024).
“Ya nanti akan kita dipanggil untuk klarifikasi, apa lagi kita saat ini sedang, melakukan monitoring di seluruh pelayanan publik. untuk dugaan fiktif yang di lakukan dishub akan kita lakukan penelusuran lebih dalam,” ujarnya.
Bahkan, kata Muslim, pihaknya akan menanyakan dan memastikan, bahwa anggaran perawatan yang dimaksud.
“Kalau memang ada maka pihak-pihak yang membidangi itu akan kita ambil keterangannya,lalu akan kita telusuri lebih lanjut.”jelasnya.
Diberitakan sebelumnya. randis Chevrolet Dishub Tubaba diduga jadi ajang Bancakan.
Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung, diguncang skandal terkait kendaraan dinas (Randis) milik Dinas Perhubungan (Dishub).
Randis bermerek Chevrolet diduga menjadi ajang ‘bancakan’ setelah keberadaan dan kondisi fisiknya tidak pernah diketahui secara jelas.
Sekretaris Dishub Tubaba, Sunardi, mengakui adanya kendaraan dinas yang diterimanya tanpa jelas asal-usulnya.
“Ya benar, memang ada kendaraan dinas pelimpahan yang saya lupa dari mana, kalau tidak salah dari Badan Pertanahan. Kondisinya ada di bengkel sedang dalam perbaikan di dealer Chevrolet Bandar Lampung,” ungkap Sunardi Sekretaris Dishub Tubaba, Kamis (18/1/2024) saat ditemui di ruang kerjanya.
Penelusuran media diduga terdapat kontroversial terkait perbaikan Randis tersebut.
Meskipun Sunardi menyatakan kendaraan sedang diperbaiki secara keseluruhan, menurut sumber yang pernah bekerja di Dealer Chevrolet Bandar Lampung membantah klaim tersebut dengan mengungkapkan bahwa bengkel Chevrolet sudah lama tutup.
“Diketahui bengkel Chevrolet tutup lama, memang cuma satu-satunya di Lampung,kalaupun ada itu dia Jakarta ,” kata sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa Dinas Perhubungan Tubaba diduga mengalokasikan dana perbaikan Randis Puluhan juta rupiah pada tahun 2023.
Namun, muncul dugaan bahwa dana tersebut tidak digunakan sesuai dengan tujuannya, mengundang pertanyaan serius terkait akuntabilitas dan transparan, terkait dugaan penyalahgunaan dana perbaikan tersebut.(San)