Arsip Foto – Alat Deteksi Tsunami Seorang petugas memeriksa alat deteksi tsunami, di stasiun pasang surut sistem peringatan dini tsunami, di Simuelue, Aceh, Sabtu (14/4). Pemeriksaan untuk melihat kondisi alat deteksi tsunami tersebut, rutin dilaksanakan dalam 15 hari sekali. (FOTO ANTARA/Irsan Mulyadi)
RAKYATNEWS.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mampu menganggarkan dana untuk perbaikan alat pendeteksi dini bencana tsunami atau Early Warning System (EWS) tsunami di pantai yang kondisinya sudah tidak berfungsi.
"Anggaran daerah belum memadai untuk perbaikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Dadi Djakaria kepada wartawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, alat peringatan dini bencana tsunami di pantai selatan Garut itu sudah dipasang sejak 2012 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), namun saat ini alatnya sudah rusak sehingga disimpan di kantor BPBD Garut.
Menurut dia, alat peringatan tsunami itu dibutuhkan masyarakat pesisir pantai selatan Garut yang daerahnya berpotensi rawan terdampak bencana tsunami.
"Alat tersebut sangat dibutuhkan karena kerentanan terhadap potensi tsunami di Garut," katanya.
Ia menyampaikan, BPBD Garut sudah mengajukan perbaikan atau pemasangan alat baru EWS di pesisir pantai Garut kepada BNPB, namun belum ada jawaban terkait usulan itu.
Ia mengungkapkan, Pemkab Garut sementara tidak mampu mengalokasikan anggaran untuk perbaikan maupun pemeliharaan alat tersebut, sehingga berharap ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Jabar maupun pusat.
"Alat tersebut sangat dibutuhkan, tapi sudah lama tidak berfungsi, semoga saja bisa segera diperbaiki secepatnya," kata Dadi.
Ia menambahkan, untuk sementara sebagai upaya mengantisipasi dampak ancaman bencana tsunami dengan memberikan imbauan kewaspadaan terhadap masyarakat pesisir pantai, dan menyiapkan lokasi evakuasi serta titik kumpul masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, BPBD Garut memanfaatkan handy talky untuk memantau perkembangan dan potensi ancaman bencana di masing-masing desa wilayah selatan Garut.
"Cara yang cukup efektif saat ini adalah melalui handy talky untuk bisa segera menyampaikan informasi," katanya.
Sumber: Kantor Berita Antara