Pilkada Lamsel, Sementara Nanang – Hendry – Antoni diunggulkan

RAKYATNEWS.CO.ID,KALIANDA–Prediksi Ketua LSM Pro Rakyat, Aqrobin AM, yang menyebutkan bakal calon bupati dan calon wakil bupati untuk Pilkada Lamsel telah mengerucut sebanyak tiga pasangan calon, disikapi sejumlah pihak, dalam forum diskusi terbuka anggota group Rakyat Lampung Berjaya hingga Kamis malam (12/9), sekitar pukul 23.00 WIB. 

Bahkan, sejumlah pihak yang memiliki pengalaman di dunia politik, seperti Irwan dan Muslim secara terang terangan menolak keras prediksi politik Ketua LSM Pro Rakyat. Menurut Irwan, dalam politik semuanya serba mungkin. “Sejatinya, partai pemenang pemilu jadi calon bupati. Jadi, bila prediksinya ditempatkan sebagai wakil jelas tak sependapat,” kata Irwan saat menangkal prediksi pasangan bakal calon yang ke tiga di Pilkada Lamsel, Toni Eka Chandra (cabup) dan Hendry Rosyadi (cawabup). Sedangkan politisi lainnya, Muslim menjelaskan PDIP memiliki 9 kursi, itu artinya cukup merangkul Perindo yang memiliki 1 kursi, sudah cukup untung mengusung Cabup dan Cawabup dari internal partainya sendiri. “Bisa saja, PDIP munculkan Nanang-Hendry atau sebaliknya. Juga, tiga calon yang disebutkan Ketua LSM Pro Rakyat itu, Ibarat Minyak dan Air tak mungkin bersatu,” sebutnya sambil menyebutkan secara matematika politik, Golkar tak mungkin menempatkan 2 kader dalam satu gelanggang, begitu juga dengan PDIP.  Namun, lanjutnya, untuk PDIP ads kemungkinan terjadi menempatkan dua kader dalam satu gelanggang.

“Saat ini, banyak diakui Hendry Rosyadi sebagai Ketua DPRD Lamsel bila nyatakan kesiapan maju dalam Pilkada Lamsel maka akan sangat Populis, bahkan bisa jadi anggota dewan sebanyak 50 orang berebut untuk melamar sebagai wakilnya. Terlebih sesuai hasil penelusuran LSM Pro Rakyat masyarakat adat sangat deras dukung Hendry,” katanya. Akan tetapi, katanya lagi, Plt Nanang Ermanto sebagai Ketua DPC PDIP merupakan lawan yang sangat tangguh saat ini. “Siapa saja lawannya pasti akan berpikir ulang karna Nanang pengendali pemerintahan hingga tingkat desa, apalagi sudah punya tim Arah Baru ,” jelasnya.

Baca Juga :  Tim Fanta Syariah Prabowo Gibran Ajak Masyarakat Mendoakan Menang

Sementara itu, Muslihun alias Farok mengaku tak mau ambil pusing dengan berbagai analisa politik tersebut. “Kami sudah sepakat, calon yang akan tarung di Pilkada Lamsel harus punya KTP Lamsel. Ini syarat utama, jika tidak berhadapan dengan kami,” tandasnya sangat lantang. Bukan hanya itu, lanjutnya, kami sebagai masyarakat adat telah berkomitmen jika ingin mendapatkan dukungan masyarakat adat tak ada jalan lain, calon harus punya komitmen kuat untuk melestarikan adat budaya Lampung. “Kami orang adat, gak butuh janji janji dan mulut manis, jika calon tak punya komitmen kuat lestarikan adat budaya lampung, kami tolak. Begitu juga calon yang gak punya KTP lamsel, kami tolak,” tegasnya dengan nada cukup tinggi.

Menanggapi kondisi yang semakin memanas itu, Irwan mengingatkan ada partai yang cukup kuat untuk usung calon yakni Partai Demokrat dan PAN. “Ya benar, apalagi jika duo zul bergabung maka akan jadi lawan berat untuk calon yang telah muncul. Duo Zul yakni Zulhas dan Zulwar. Kita tahu semua, siapa Zulkifli Hasan, begitu juga Zulkifli Anwar. Duozul ini penentu,” timpalnya.

Sempatan itu, Muslim menegaskan, tak sependapat kemungkinan muncul 3 pasang calon. “Kuat kemungkinan akan terjadi head to head atau hanya ada dua calon yang akan diusung partai. Yakni, besar kemungkinan koaliasi Jokowi (PDIP 9 kursi, GOLKAR 7 kursi, PKB 6 kursi, NASDEM 3 kursi, HANURA 1 kursi, dan Perindo 1 kursi) Vs Duozul (PAN 7 kursi, DEMOKRAT 5 kursi, GERINDRA 7 kursi, dan PKS 6 kursi),” ucapnya. Untuk di Lamsel, katanya lagi, dari calon yg muncul hanya Nanang-Hendri yang punya peluang besar dapat merebut Duo zul. “Saat ini, Hendri atau Nanang yang bisa rebut Duozul. sedangkan Antoni Imam sangat cantik untuk posisi wakil, jika bupati berat ,” katanya.

Baca Juga :  Ridho Targetkan Dua Kursi Caleg Perdapil

Terkait itu, Ketua LSM Pro Rakyat, Aqrobin MR menjelaskan semua yang diungkapkan itu baru prediksi bak bermain puzzel masih belum terbentuk gambar yang utuh dan baku. “Semua kemungkinan2 dan kejutan diluar dugaan bisa saja terjadi. Karna politik itu dinamis dan mengedepankan kepentingan,” tutupnya mengakhiri diskusi terbuka tersebut.

(mad)