Ketua AJOI Mesuji Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Pengeroyokan Jurnalis

RAKYATNEWS.CO.ID, MESUJI – Pengroyokkan terjadi di sebuah karaoke Valencia, Kabupaten Tulang Bawang, sekitar pukul 19.00 WIB. Kamis, 12 September 2019. Atas kejadian itu, Aan Setiawan melapor ke Polsek Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

Berdasarkan hasil Berita Acara Pelaporan terkutip kejadian, saat itu korban bersama Buhari yang juga seorang jurnalis, di media online kabarakyat.id dan bersama 4 rekan lainnya, di karaoke Valencia Unit 2, sekitar pukul 17.00 WIB.

Kemudian pukul 19.00 WIB, korban keluar dari ruang (Room) karaoke, saat itulah, tiga orang pelaku langsung menghajar korban dengan sebuah botol mengenai pelipis mata kanan korban. Secara bertubi para pelaku menghajar korban, hingga mengalami luka di bibir dan pelipis mata, rekan korban atas nama Buhari berupaya melerai, namun para pelaku memukul wajahnya hingga pipinya mengalami luka memar akibat di keroyok pelaku.

Dari kejadian itu, Aan Setiawan dan Buhari bersama rekan-rekannya yang juga seorang jurnalis pergi ke RS Mutiara Bunda Unit 2, Tulang Bawang, untuk dilakukan penanganan medis dan visum.

Setelah itu, melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Banjar Agung, dengan bukti laporan No:TBL/279/IX/2019/Polda Lampung/Res Banjar Agung, tanggal 12 September 2019.

Di waktu terpisah, Ketua AJOI DPC Kabupaten Mesuji, Herman Baginda berkesempatan datang mendampingi korban pengeroyokan Aan Setiawan dan Buhari, laporan di Polsek Banjar Agung mendesak penegak hukum wilayah Kabupaten Tulang Bawang, khususnya Polsek Banjar Agung, untuk dapat segera menangkap para pelaku pengeroyokan.

“Aan Setiawan merupakan jurnalis media online, juga Wakil Ketua AJOI DPC kabupaten Mesuji. Maka dari itu, diharapkan pihak kepolisian polsek banjar Agung, segera menangkap para pelaku pengroyokkan terhadap Aan,”tegasnya.

Herman Baginda menambahkan, tindak kekerasan terhadap jurnalis, harus cepat di tanggkap, dan di beri beri hukuman yang setimpal. dari pihak manapun merupakan bentuk ancaman baru kekerasan nyata bagi jurnalis, utamanya kekerasan fisik langsung.

Baca Juga :  Tak Kunjung Keluar Rumah, Darsih ditemukan Sudah Meregang Nyawa di Rumah

Hal ini juga sebagai refrensi bersama, bahwa dari kejadian yang menimpa sahabat kita Aan Setiawan dan Buhari, menambah catatan kekerasan terhadap jurnalis seluruh Indonesia,”cetusnya.

(HR/Red)