TulangBawang Barat – Pasca Pemilu pada 14 Februari 2024, menyisakan pilu bagi sejumlah warga di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung.
Pasalnya, ada beberapa oknum yang yang diduga orang kepercayaan salah satu oknum Caleg di Tubaba, mendatangi warga yang menjadi Tim Sukses (TS), mengambil sapi, speaker dan uang yang telah diberikan oleh oknum caleg.
Meski oknum Caleg tersebut telah kembali terpilih, tetapi warga yang dipercaya sebagai TS tetap diminta kembalikan aset dan uang yang diberikan untuk mendulang suara sang oknum caleg Tersebut.
Diceritakan SY yang dipercaya sebagai Koordinator pemenangan, bahwa dirinya dipercaya sejak tahun 2019 dan saling mengenal dengan baik, tetapi pada Pemilu 2024 justru menyisakan pilu dan kerkesan arogan.
“Saya kenal baik Caleg itu sejak 2019 dari pak N pegawai Kecamatan Tuba Tengah, karena saya dulu salah satu Kader Tiyuh dan sering ke Kecamatan. Nah sejak saat itu saya gabung di tim caleg itu untuk pemenangan beliau di Pemilu,” kata S, pada Jum’at (1/3/2024) saat diwawancara media dirumahnya.
Diakui S dirinya dipercaya untuk mengkoordinir suara untuk oknum Caleg tersebut, dan menjadi koordinator tingkat Desa untuk mengkondisikan suara sebanyak 588 orang melalui proses pendataan di Desanya.
“Semua 588 orang itu kemudian diberikan uang masing-masing 150 ribu. Uangnya dikasihkan ke saya dua tahap dengan total 87 juta. Tapi dari pengkondisian 588, hanya dapat suara 155 saja,” kata S
Usai pemilihan, S mengaku didatangi utusan oknum Caleg tersebut sebanyak dua orang pada 23 Februari 2024, untuk meminta kembali speaker dan uang yang telah diberikan.
“Dua oknum utusan Caleg itu datang meminta peralatan speaker dan meminta mengembalikan uang yang telah diberikan minimal separuh. Terus karena saya tidak mampu mengembalikan uang, hari itu juga mereka membawa sapi yang saya urus di kandang,” kata S
Lanjutnya, Sapi Induk yang diberikan oknum Caleg tersebut sejak 5 tahun lalu untuk diternak berkat suksesi pemilu 2019 dengan kesepakatan sistim bagi hasil.
“Selama ini total Sapi gaduhan
sudah ada 4 anak, jadi dua punya Caleg itu, sudah diambilnya, dan dua punya saya. Tapi hasil punya saya 1 ekor sudah saya jual, sehingga sisa 1 ekor lagi. Tapi sapi 1 ekor yang punya saya itu justru diambil juga oleh suruhan caleg itu dan termasuk sapi indukan yang sudah hamil lagi diambil juga.” kata SY
Menurut SY komitmen awal kerjasama tidak ada sangkut paut dengan suksesi Pemilu, termasuk uang yang dititipkan tidak ada perjanjian hutang untuk dikembalikan.
“Semua uang saya salurkan sesuai permintaan Caleg itu untuk tali Asih warga. Tapi untuk dibuat hutang agar diminta dikembalikan saya keberatan, saya dipaksa oleh dua orang oknum utusan Caleg untuk tanda tangan surat pernyataan yang mereka buat, dengan perjanjian 7 hari harus di kembalikan,” kata SY.
Ditempat terpisah J yang juga dipercaya sebagai koordinator TS di lain desa mengaku mendapat perlakuan yang sama.
“Saya kenal oknum Caleg itu sejak 2019, dari pak E, Saya diminta gabung di tim pemenangan beliau untuk Pemilu sejak 2019 itu,” kata J
Pada Pemilu 2024 dirinya mengaku masih dipercaya sebagai TS Caleg tersebut mengkondisikan 141 orang.
“Saya diberikan uang untuk dibagikan kepada orang-orang yang saya pegang itu, masing-masing per orang Rp.150 ribu. Dan untuk saya sendiri pernah dikasih Rp.1,2 juta. Tapi dari jumlah 141 itu kalau tidak salah hanya separuh nya saja yang milih Caleg itu,” kata J.
Diakui J dua orang oknum utusan Caleg tersebut, datang kerumahnya mengambil aset yang telah diberikan.
“Semalam orang kepercayaan Caleg itu ya itu E dan R datang, mengambil speaker. Ya saya kasihkan saja, karena memang bukan punya saya.” Imbuhnya
Dikonfirmasi melalui, telepon seluler oknum caleg tersebut, mengaku tidak mengetahui informasi yang beredar.
“Saya tidak tahu informasinya, saya sedang di Bandar Lampung dan sakit” kata Caleg tersebut melalui telepon selulernya.(San).