RAKYATNEWS.CO.ID, METRO – Jargon pendidikan merdeka, transparan dan gratis, yang sering digaungkan pemerintah, nampaknya hanyalah janji manis di mulut belaka. Realita yang terjadi di lapangan, jauh dari harapan yang diidam-idamkan. Proses pendaftaran masuk sekolah negeri atau yang di sebut SPMB melalui sistem daring (online) justru dirasa makin menyulitkan para orang tua siswa.
Hal itu diungkapkan Riswan salah satu wali murid saat mengadu ke Kantor Komunitas Wartawan Kota Metro (KOWAKO) yang beralamat di Komplek STM Ganesa, Jumat 04 Juli 2025. “Katanya seleksi penerimaan murid baru secara transfaran tapi nyatanya terkesan ada permainan dan tidak adil,” ujarnya kesal.
Riswan warga 21 C Kota Metro mengutarakan bahwa ponakannya yang tinggal di Lampung Timur mendaftar SPMB SMP dengan pilihan SMPN 4 melalui jalur prestasi akademik, dan nilai rata rata nya cukup tinggi. Namun pada saat mendaftar nama ponakannya terpental. “Disitu tertulis bahwa SPMB Jalur prestasi hanya untuk siswa lulusan SD di Kota Metro,”ungkap Riswan.
Riswan juga sempat bertanya tanya kenapa di dalam link pendaftaran ada beberapa peserta warga Lampung Timur bisa lolos masuk ke SMPN 4.”Apakah ada regulasi yang mengatur bahwa peserta yang sekolahnya tidak lulus SD di Kota Metro tidak bisa mendaftar melalui jalur prestasi, itu namanya diskriminasi,”ujar Riswan dengan nada tinggi.
Sementara saat di konfirmasi operator SPMB SMP Dinas Pendidikan Kota Metro Valentino menerangkan jika peserta yang ikut seleksi penerimaan siswa baru SMP melalui jalur prestasi memang yang bisa masuk hanya peserta yang lulus SD di Kota Metro, walaupun ia tinggalnya di Lampung Timur.
“Kenapa ada peserta seleksi yang tidak masuk, karena walaupun ia tinggal di Lampung Timur tapi bukan lulusan SD di Kota Metro, jadi tidak bisa,”jelasnya.
Ketua Komunitas Wartawan Kota Metro (KOWAKO) Sonny Samatha, SH sangat menyayangkan adanya SPMB SMP tahun ini yang dinilai tidak transfaran dan tidak berkeadilan. Ia menaruh curiga dengan pola SPMB SMP dimana masyarakat tidak bisa mengakses atau membuka seleksi penerimaan siswa baru dengan cara online.
“Siapa siapa yang telah mendaftar dan yang lolos masyarakat tidak bisa memantaunya, karena yang bisa melihat seleksi penerimaan siswa baru itu hanya wali yang mendaftarkannya, sehingga kita menilai tidak ada niatan dari awal pihak penyelenggara untuk mengadakan SPMB secara transfaran,”ujar pria yang juga berprofesi sebagai Advokat ini.
Atas adanya kejanggalan kejanggalan tersebut menyangkut SPMB SMP di Kota Metro yang di duga masih ada syarat permainan, Ketua KOWAKO Sonny Samatha, SH akan mengadu ke Ombudsman Perwakilan Lampung karena ada dugaan adanya mal administrasi dalam pelayanan publik, termasuk dalam proses penerimaan siswa baru. (Red)